Luta livre adalah beladiri yang berasal dari Negara Brazil. Beladiri ini
diciptakan dari perpaduan antara catch wrestling dengan Judo.Luta Livre
diciptakan oleh Euclydes Hatem.
Arti dari Luta Livre yang berasal dari bahasa portugis adalah ‘tarung bebas’
atau bisa juga disebut gulat bebas. Dalam Luta Livre diajarkan juga serangan
dengan menggunakan tangan, kaki, siku maupun lutut. Arti dari “Luta” dalam
bahasa Portugis adalah ‘berkelahi” dan Livre artinya bebas. Ada dua jenis dalam
Luta Livre yaitu “Luta Livre Esportiva dan Luta Livre Vale Tudo. Kedua jenis
ini tidak menggunakan Gi ( Seragam yang dikenakan seperti dalam Judo/Aikido/Karate).
Luta Livre sejatinya adalah “No Gi Submission Grappling”.
Pertandingan yang bersifat kompetisi dikenal sebagai Luta Livre
Esportiva. Dalam Luta Livre Esportiva Competion, semua teknik grapling diperbolehkan.
Teknik yang dibolehkan adalah seperti armlock, leglock, choke atau point
(takedown, posisi dominan). Untuk teknik keras seperti pukulan, tendangan dan
sejenisnya tidak dibolehkan sehingga lebih cocok sebagai olahraga ketimbang
self-defense atau fighting.
Pendiri Luta Livre yaitu Euclydes“Tatu”Hatem
aslinya adalah praktisi catch wrestling. Euclyde mengajar catch wrestling di Rio De Janeiro tahun 1927
ketika berekperimen dengan beberapa teknik inovasinya. Tatu mengajukan tantangan
ke praktisi Brazilian Jiujitsu dan puncaknya mengalahkan George Gracie. Gaya
bertarungnya adalah bertarung tanpa mengenakan Gi. Beliau memperoleh
popularitasnya ketika mengalahkan George Gracie pada tahun 1940 dan salah satu
muridnya “Euclides Pereira mengalahkan Carlson Gracie di tahun 1968. System pertarungannya
focus pada groundfighting dan submission. Groundfighting yang dimaksud disini
adalah dibolehkannya penggunaan teknik leglock, yang pada saat itu dilarang
dalam Brazillian Jiujitsu. Luta Livre menjadi sangat terkenal nomor 2 setelah
Brazilian jiujitsu. Perkembangan Luta Livre sangat dipengaruhi oleh dua orang
Bapak dan anak yaitu Fausto dan Carlos Brunocilla. Brunocilla adalah murid dari
Tatu yang bertanggung jawab dalam banyak menghasilkan guru Luta Livre. Pada tahun
1970, Luta Livre juga dipengaruhi oleh Roberto Leitao seorang praktisi judo dan
wrestling.
Roberto Leitao adalah seorang Professor
Teknik Mesin disebuah Universias yang banyak mencurahkan waktu bertahun-tahun
untuk wrestling dan Judo. meskipun beliau secara fisik memiliki postur yang
kecil ketimbang athlete dayung, Leitao menang karena memanfaatkan teknik,
seperti halnya Royce Gracie lakukan di UFC 1 dengan BJJ nya. Leitao juga
memilih teknik yang inovatif yang terungkap dalam interview , bahwa beliau
selalu membawa buku catatan di sebelah tempat tidurnya dan mencatat apa yang
ada dalam pikiran atau mimpinya tentang teknik dan mempraktekannya keesok
harinya. Hal ini menjadikan Luta Livre menjadi sebuah beladiri yang unik.
Grading System /
grading system yang diterapkan dalam Luta Livre ada
3 yaitu :
- Beginner / Pemula : Putih, Kuning dan Oranye
- Intermediate / Menengah : Biru
- Advance / Lanjutan : Ungu, Coklat dan Hitam
Luta Livre dan Brazilian jiu-jitsu
Luta Livre
diawal awal kemunculannya lebih sebagai seni beladiri untuk orang miskin
yang tidak dapat membeli gi (Seragam beladiri seperti Judo/Aikido). Luta Livre
dan BJJ menjadi saling bermusuhan ketika Euclides Perreria mengalahkan Carlson
Gracie di tahun 1968. Permusuhan berlanjut sampai beberapa decade. Luta Livre focus
mengajar beladiri untuk orang miskin terutama keturunan Africa, sedangkan BJJ
lebih focus mengajar untuk kalangan atas khususnya keturunan kulit putih. Permusuhan
antara dua golongan ini inti nya perang antar kasta antara orang kaya dan orang
miskin. Di tahun 1980 an, Gracie Jiu-Jitsu menjadi beladiri yang sangat popular
di Brazil dan Luta Livre terbantukan popularitasnya dengan menerima tantangan
dari Juara BJJ di pertandingan Vale Tudo & Submission. Luta Livre banyak
menghasilkan pertarungan – pertarungan yang terkenal di dalam maupun di luar
ring. Ini termasuk pertarungan dengan Rickson Gracie yang diadakan di Pantai
Brazil, yang cukup menyakitkan dimana Hugo Duarte kalah dari Rickson Gracie dan
KO nya Tank About di UFC 17, serta Eugenio Tadeu kalah dari Wallid Ismael.
Tadeu melakukan pertarungan dengan Royler Gracie dengah hasil Draw. Pertarungan
lain antara Renzo Gracie dan eugenio Tadeu tetap berlangsung. Pertarungan
dengan Renzo Gracie di tahun 1997 diakhiri dengan No Contest karena kerusuhan
oleh para fans/penonton. Ditahun 1991 Desafio menyelenggarakan 3 pertandingan
antara Luta Livre vs BJJ yang dimenangkan ketiga-tiganya oleh BJJ.
Satu orang Fighter yaitu Marco Ruas,
akhirnya menjadi juara UFC menjadi saingan Rikson Gracie. Tidak pernah terjadi
pertarungan antara keduanya. Ketika MMA popular dan setelah BJJ banyak meraih
kesuksesan melawan praktisi Luta Livre di even MMA, banyak fighter Luta Livre
meninggalkan camp dan belajar BJJ berharap meraih kesuksesan dalam karirnya. Hugo,
Johil De Oliveira dan Eugenio Tadeau adalah atlit-atlit Luta Livre yang
terkenal melawan BJJ dalam pertarungan Vale Tudo yang diselenggarakan di Brazil.
Meskipun secara keseluruhan kalah dari Jiujitsu, Luta Livre terlihat mengalami
kebangkitan dalam dunia MMA.