Kronology Muaythai
Era Kerajaan Sukhothai
Kerajaan Sukhothai (Bahasa
Thailand: อาณาจักรสุโขทัย) adalah salah satu kerajaan tertua di
Thailand yang berpusat di sekitar kota Sukhothai,
berdiri sejak tahun 1238
sampai 1438. Bekas
ibukota Kerajaan Sukhothai lama berada sekitar 12 km dari kota Sukhothai
modern, yaitu di Tambon Muang Kao. Saat
ini yang tertinggal di kota lama hanyalah puing-puing kota dan Taman Bersejarah
Sukhothai.
Kota
Sukhothai sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan
Khmer sampai dengan tahun 1238, yaitu pada saat dua pemimpin bangsa Thai, Pho
Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang Klang Hao, menyatakan kedaulatannya dan
mendirikan kerajaan untuk bangsa Thai. Pho Khun Bang Klang Hao kemudian menjadi
raja pertama Sukhothai, dan menamakan dirinya Pho Khun Si Indrathit (atau
Intradit). Kejadian ini secara tradisi dianggap merupakan awal berdirinya
negara Thai modern, meskipun terdapat beberapa kerajaan Thai yang tidak begitu
terkenal, seperti Lanna, Phayao dan Chiang Saen, yang juga didirikan sekitar
waktu yang sama.
Sukhothai
berkembang dengan cara membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan Thai lainnya,
dimana kerajaan-kerajaan tersebut memeluk agama Buddha
Theravada sebagai agama negara dengan bantuan dari para biksu dari Sri Lanka.
Pemerintahan Intradit dilanjutkan oleh anaknya Pho Khun Ban Muang, yang pada
tahun 1278 diikuti oleh saudaranya Pho Khun Ramkhamhaeng.
Di bawah pemerintahannya, yang juga disebut dengan nama Raja Ramkhamhaeng
Agung, Sukhothai menikmati masa keemasan sebagai puncak kemakmurannya.
Ramkhamhaeng dianggap sebagai pencipta alfabet Thai (secara tradisional
diperkirakan tahun 1283, dengan bukti kontroversial berupa batu Ramkhamhaeng,
yaitu suatu batu berinskirpsi yang dianggap merupakan bukti tulisan Thai
tertua).
Pada
puncaknya, Sukhothai diperkirakan terbentang meliputi Martaban (sekarang di Myanmar) sampai
Luang Prabang (sekarang Laos), serta ke arah selatan di Semenanjung Malaysia sampai
sejauh Nakhon Si Thammarat (Tambralinga). Dengan demikian pengaruhnya lebih
luas daripada Thailand modern, meskipun tingkat kekuasaan yang diterapkan
terhadap wilayah-wilayah tersebut berbeda-beda.
Setelah
kematian Ramkhamhaeng, Sukhothai melemah dan berbagai kerajaan bawahannya mulai
melepaskan diri. Sementara itu Kerajaan Ayutthaya yang merupakan saingannya
semakin meningkat kekuasaannya. Pada akhirnya Raja Thammaracha II dari
Sukhothai tahun 1378 terpaksa menyerahkan kekuasaannya, dan Sukhothai menjadi
negara bawahan Ayutthaya. Sekitar tahun 1430, Raja Thammaracha IV memindahkan
ibukota Sukhothai ke Phitsanulok, dan setelah kematiannya tahun 1438, status
Sukhothai berubah hanya menjadi sekedar provinsi dari Ayutthaya.
Pada sebuah batu prasasti yang ditemukan,
mengindikasikan bahwa Sukhotai sangat sering berperang dengan Negara
tetangganya. Sebagai konsekwensinya kota dalam penjagaan tentara dan focus pada
keahlian dalam penggunaan senjata dalam situasi pertempuran jarak dekad (close
combat). Keahlian seperti dalam penggunaan tendangan, lutut, pukulan, siku terus
dikembangkan
Selama masa damai, para pemuda di Sukhothai
berlatih MuayThai untuk membentuk karacter dan mengasah kemampuan beladiri.
Keahlian beladiri tersebut akan memberi manfaat baik selama masa wajib militer
sehingga berlatih MuayThai adalah sesuatu yang baik. Pusat-pusat pelatihan
Muaythai banyak berdiri di seluruh penjuru kota, sebagai contoh, training
Center Samakorn di Lopburi. Beberapa pusat pelatihan ada disekitar candi dimana
para biksu merangkap sebagai pelatih.
Selama periode itu, Muaythai berkembar menjadi sebuah
seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari agenda kerajaan. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan yang
baik dari keberanian para pejuang (warriors) serta kondisi kesehatan tubuh yang sangat
baik menjadi sebuah aturan yang wajib. Raja I Sukhotai , Phokhun Sri di Tharatit,
percaya akan banyaknya keuntungan dari Muaythai sehingga beliau mengirimkan 2
(dua) anaknya untuk berlatih MuayThai di Samakorn Training Center untuk
persiapkan mereka dalam pengalihan kekuasaan/tahta . pada tahun 1818-1860 SM
atau ( 1275-1317 masehi ) Phokhun Ram Khamhaeng menulis dalam teks perang tentang perintah pengajaran MuayThai dalam keahlian bertarung yang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar