Laman

Jumat, 14 Agustus 2015

SEJARAH DAN TRADISI MUAYTHAI - 01



Kronology Muaythai


Era Kerajaan Sukhothai

Kerajaan Sukhothai (Bahasa Thailand: อาณาจักรสุโขทัย) adalah salah satu kerajaan tertua di Thailand yang berpusat di sekitar kota Sukhothai, berdiri sejak tahun 1238 sampai 1438. Bekas ibukota Kerajaan Sukhothai lama berada sekitar 12 km dari kota Sukhothai modern, yaitu di Tambon Muang Kao. Saat ini yang tertinggal di kota lama hanyalah puing-puing kota dan Taman Bersejarah Sukhothai.

Kota Sukhothai sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Khmer sampai dengan tahun 1238, yaitu pada saat dua pemimpin bangsa Thai, Pho Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang Klang Hao, menyatakan kedaulatannya dan mendirikan kerajaan untuk bangsa Thai. Pho Khun Bang Klang Hao kemudian menjadi raja pertama Sukhothai, dan menamakan dirinya Pho Khun Si Indrathit (atau Intradit). Kejadian ini secara tradisi dianggap merupakan awal berdirinya negara Thai modern, meskipun terdapat beberapa kerajaan Thai yang tidak begitu terkenal, seperti Lanna, Phayao dan Chiang Saen, yang juga didirikan sekitar waktu yang sama.

Sukhothai berkembang dengan cara membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan Thai lainnya, dimana kerajaan-kerajaan tersebut memeluk agama Buddha Theravada sebagai agama negara dengan bantuan dari para biksu dari Sri Lanka. Pemerintahan Intradit dilanjutkan oleh anaknya Pho Khun Ban Muang, yang pada tahun 1278 diikuti oleh saudaranya Pho Khun Ramkhamhaeng. Di bawah pemerintahannya, yang juga disebut dengan nama Raja Ramkhamhaeng Agung, Sukhothai menikmati masa keemasan sebagai puncak kemakmurannya. Ramkhamhaeng dianggap sebagai pencipta alfabet Thai (secara tradisional diperkirakan tahun 1283, dengan bukti kontroversial berupa batu Ramkhamhaeng, yaitu suatu batu berinskirpsi yang dianggap merupakan bukti tulisan Thai tertua).

Pada puncaknya, Sukhothai diperkirakan terbentang meliputi Martaban (sekarang di Myanmar) sampai Luang Prabang (sekarang Laos), serta ke arah selatan di Semenanjung Malaysia sampai sejauh Nakhon Si Thammarat (Tambralinga). Dengan demikian pengaruhnya lebih luas daripada Thailand modern, meskipun tingkat kekuasaan yang diterapkan terhadap wilayah-wilayah tersebut berbeda-beda.

Setelah kematian Ramkhamhaeng, Sukhothai melemah dan berbagai kerajaan bawahannya mulai melepaskan diri. Sementara itu Kerajaan Ayutthaya yang merupakan saingannya semakin meningkat kekuasaannya. Pada akhirnya Raja Thammaracha II dari Sukhothai tahun 1378 terpaksa menyerahkan kekuasaannya, dan Sukhothai menjadi negara bawahan Ayutthaya. Sekitar tahun 1430, Raja Thammaracha IV memindahkan ibukota Sukhothai ke Phitsanulok, dan setelah kematiannya tahun 1438, status Sukhothai berubah hanya menjadi sekedar provinsi dari Ayutthaya.

Pada sebuah batu prasasti yang ditemukan, mengindikasikan bahwa Sukhotai sangat sering berperang dengan Negara tetangganya. Sebagai konsekwensinya kota dalam penjagaan tentara dan focus pada keahlian dalam penggunaan senjata dalam situasi pertempuran jarak dekad (close combat). Keahlian seperti dalam penggunaan tendangan, lutut, pukulan, siku terus dikembangkan
Selama masa damai, para pemuda di Sukhothai berlatih MuayThai untuk membentuk karacter dan mengasah kemampuan beladiri. Keahlian beladiri tersebut akan memberi manfaat baik selama masa wajib militer sehingga berlatih MuayThai adalah sesuatu yang baik. Pusat-pusat pelatihan Muaythai banyak berdiri di seluruh penjuru kota, sebagai contoh, training Center Samakorn di Lopburi. Beberapa pusat pelatihan ada disekitar candi dimana para biksu merangkap sebagai pelatih.
Selama periode itu, Muaythai berkembar menjadi sebuah seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari agenda kerajaan.  Hal tersebut ditandai dengan perkembangan yang baik dari keberanian para pejuang (warriors) serta kondisi kesehatan tubuh yang sangat baik menjadi sebuah aturan yang wajib. Raja I Sukhotai , Phokhun Sri di Tharatit, percaya akan banyaknya keuntungan dari Muaythai sehingga beliau mengirimkan 2 (dua) anaknya untuk berlatih MuayThai di Samakorn Training Center untuk persiapkan mereka dalam pengalihan kekuasaan/tahta . pada tahun 1818-1860 SM atau ( 1275-1317 masehi ) Phokhun Ram Khamhaeng menulis dalam teks perang tentang perintah pengajaran MuayThai dalam keahlian bertarung yang lain.

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar