Laman

Jumat, 14 Agustus 2015

SEJARAH DAN TRADISI MUAYTHAI- 02


Era Krungsri Ayutthaya



Era Ayutthaya dimulai pada B.E. 1988-2310 (1445-1767 CE). Pada periode ini adalah masa dimana sering terjadi pertempuran antara Thailand, Burma dan Cambodia. Atas hal ini, para pemuda mempersiapkan diri mereka dengan berlatih beladiri untuk pertahanan diri dan diajar oleh pelatih yang berpengalaman. Pelatihan disebarkan dari Istana kerajaan ke masyarakat umum. Camp “Pedang Phudaisawan” sangat terkenal dan memiliki banyak siswa pada era tersebut.

King Naresuan The Great Era (B.E. 2133-2147, 1590-1604 CE)
Raja Naresuan memanggil semua anak muda untuk berlatih bersamanya. Para pemuda dilatih untuk menjadi berani dan menjadi pejuang yang percaya diri. Mereka dilatih dengan berbagai macam senjata termasuk tangan kosong (boxing). Raja Naresuan membentuk pasukan tempur untuk berperang dalam perang gerilya. Pasukan inilah yang dapat membebaskan Thailand dari Burma selama masa tersebut.

King Narai The Great Era (B.E. 2147-2233, 1604-1690 CE)
Selama masa tersebut, Thailand dalam masa damai dan banyak pembangunan . Raja Narai mendukung dan mempromosikan banyak olahraga khususnya Muaythai, yang akhirnya menjadi olahraga professional. Pada masa ini banyak pusat pelatihan (camp) berdiri. Arena pertarungan dibentuk dari tali tambang disusun dengan bentuk persegi empat sebagai batas area bertarung. Petarung membalut tangan dengan benang/rami yang dicelupkan dalam tepung atau aspal. Teknik ini disebut “Kad-Chuck”(membalut dengan tali/rami) atau Muay Kad-Chuck (Bertinju dengan tangan dibalut tali). Petarung mengenakan ikat kepala yang disebut “Mongkon”, dan amulet, atau Pa-pra-jiat, yang diikatkan pada lengan atas ketika bertarung. Petarung tidak bertarung berdasarkan berat, tinggi badan ataupun umur. Peraturannya sederhana : bertarung sampai menang mutlak. Pertandingan disertai perjudian. Suatu desa sering menantang desa lain untuk sebuah pertandingan Muaythai dan akhirnya menjadi pusat aktivitas drama dan festival.



King Prachao Sua Era ( BE 2.240-2.252, 1.697 – 1.709 CE)
RajaPrachao Sua, dikenal sebagai “The Tiger King” sehebat Khun Luang Sorasak, yang mencintai MuayThai. Suatu ketika beliau pergi mengenakan pakaian biasa menuju distrik yang disebut “Tambol Talad-guad bersama-sama 4 orang pengawal kerajaan. Disana beliau masuk dalam arena competisi MuayThai. Promoter tidak mengenali sang Raja, tetapi hanya mengetahui bahwa sang petarung datang dari Ayutthaya. 


Promotor membolehkan sang Raja untuk bertarung melawan petarung terbaik dari Wisethchaichan. Mereka adalah Nai Klan Madtai (Kepalan Mematikan), Nai Yai Madlek (Kepalan besi), and Nai Lek Madnak (kepalan keras).  Sang Raja menang dengan mengalahkan ketiga petarung tersebut. Raja Prachao Sua juga mengajarkan MuayThai, teknik Pedang dan gulat untuk kedua putranya, Pangeran Petch and Pangeran Porn.

Semasa awal periode Ayutthaya, lembaga tinju kerajaan dibentuk. Salahsatunya bertanggungjawab dalam recruitment pemuda berbakat dalam bertinju untuk bertinju menghibur sang raja. Petarung yang tangguh direkrut untuk persediaan kerajaan yang disebut “Thani Lir ( Penjaga yang terpilih). Mereka bertanggung jawab atas keamanan istana dan raja setiap waktu. Para petarung tersebut menjadi pelatih yang melatih para tentara dan pangeran.pada masa akhir periode Ayutthaya, setelah dua kali kekalahan dari Burma pada BE 2.310 (1.767 CE ) , hanya ada satu petarung yang tercatat.

Nai Khanomtom
Nai Khanomtom adalah tawanan perang yang tertangkap oleh Burma ketika Ayutthaya kalah kedua kalinya di tahun 1.767. Raja Burma  yang bernama Angwa, ingin merayakan Pagoda Besar di Rangoon. Tinju termasuk dalam salah satu bagian acara perayaan. Petarung dari Thailand dipanggil untuk bertarung melawan petarung dari Burma. Pada tanggal 17 Maret di tahun tersebut, Nai Khanomtom bertarung dan mengalahkan 10 Petarung dari Burma dengan tidak ada waktu istirahat diantara  jeda pertarungan. Pada saat itulah pertama kali MuayThai dipertandingkan diluar Thailand. Atas keberhasilannya, Nai Khanomtom mendapat kehormatan sebagai Bapak MuayThai dan setiap tanggal 17 Maret dinamakan “MuayThai Day”.  

Bersambung.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar