Instrumen Musik MuayThai
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWD5BzAeaVxEj7j2Vhbs7W6eClvEVuJRUgv_Gp8ji9mXsk0Hy3VDGwAFmDNl5Ubs7rukJCuDLc91gvSFFBZa_PwvHIIiYVaZPQnOch80Y7uy1P2HIzVlr8NWQjlcYCl3J5XVZAd-KhteW9/s320/gamelan.jpg)
Untuk
tarian mungkin masih bisa menggunakan tape recorder, tetapi untuk MuayThai
tetap menggunakan musik live. Untuk upacara ritual sebelum dan selama
pertandingan, tempo music meningkat untuk meningkatkan semangat petarung agar
menghasilkan penampilan yang maksimal. Ada tiga alat music untuk pertandingan:
Alat tradisional yang digunakan sebelum dan selama pertandingan
adalah Pi, Ching dan Glawng Khaek.
Alat Musik Tiup “Pi”
Pi Chawa atau Terompet Jawa, dipercaya asli dari India dan dipakai
oleh orang Jawa. Alat musik ini digunakan dalam acara Kerajaan, ketentaraan dan
dalam acara pertanding seni pedang tradisional.
Alat Musik “Ching”
Ching
adalah alat perkusi yang berbentuk seperti piring yang terbuat dari logam dan
lebih mirip seperti tutup gelas teh. Ching dimainkan dengan cara kedua potongan
logam tersebut saling dipukulkan satu sama lain. Nama “Ching” diambil dari
suara yang ditimbulkan yang terdengar berbunyi”ching”.
Alat Musik “ Glawng Khaek”
“Glawng Khaek” adalah alat music berbentuk silinder
yang terbuat dari kayu dengan kedua ujungnya terbuat dari kulit kambing. Alat
ini lebih mirip dengan alat music tradisional Indonesia yaitu “kendang”. Suara yang dihasilkan dari
kedua ujung “Glawng Khaek” tersebut
menghasilkan dua nada berbeda. Salah satu nada disebut “tua pu” (laki-laki) dan nada rendah disebut “tua mia”(perempuan).
“Glawng
Khaek” dimainkan dengan memukulkan telapak tangan dan jari pada kedua ujung
drum tersebut dan sebagai alternative juga dapat menggunakan dua “Glawng Khaek”.
Referensi :
The Art of Fighting,
Yod Ruerngsa, Khun Kao
Charuad
and
James Cartmell
Tidak ada komentar:
Posting Komentar